tag:blogger.com,1999:blog-73788985106741268242024-02-20T02:32:54.072-08:00Generasi RabbaniTentang sebuah harapan, curahan hati, pemikiran, perenungan untuk meraih ridho Ilahiwww.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.comBlogger46125tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-81915500018860482442015-09-16T07:41:00.002-07:002015-09-16T07:41:37.544-07:00suasana jiwa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Apa yang dirasakan sekarang terasa bergelombang<br />
Entah darimana gelombang itu datang<br />
Namun itu adalah takdir yang harus dilalui<br />
Berharap penuh dan pasrah kepada Sang Ilahi<br />
<br />
Hari ini adalah hari ini , bukan kemarin<br />
Mengapa berharap waktu berulang supaya bisa memperbaiki<br />
Padahal masa depan sudah di depan mata<br />
Harapan sudah membentang demikian luas<br />
Tinggal aksi yang dilakukan, tekad yang dikuatkan<br />
Untuk meraih cita-cita tertinggi<br />
Walau terpaan selalu menghadang<br />
Kerikil-kerikil jiwa yang mengguncang , harus kulewati dengan penuh ketegaran yang kokoh<br />
<br />
Ya Allah , Ya Rahmaan, Ya Aziz......<br />
Kuatkankanlah hati ini , untuk tetap teguh di jalan sesuai keridhoanMu<br />
Kokohkanlah ikatan jiwa ini untuk selalu dekat, dan istiqomah di jalanMu<br />
Ya Robbi....................beri aku petunjuk untuk selalu berada di jalan yang lurus dan benar..</div>
www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-70451891868155434442014-06-01T07:36:00.000-07:002014-06-01T07:36:21.759-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
timbang menimbang yang tiada ujungnya.......sekarang ini yang sedang saya alami. Ada pepatah banyak jalan menuju roma, dan kata-kata itu menginspirasi untuk selalu yakin bahwa ada banyak jalan menuju roma.Padahal dengan saking yakinnya, semua jalan menuju roma dilewati:) sampailah sekarang masa pencarian jalan mana yah yang pantas aku lewati untuk menuju roma itu? glek, pasti orang yang baca bingung...:)<br />
<br />
Rasanya sekarang sudah hampir selesai masa pencarian roma itu, alias akhirnya mulai tahu jalan arah yang benar......<br />
<br />
Memang hebat ternyata pikiran manusia yang bisa menemukan segala cara dalam kehidupan ini. Padahal Allah sudah menetapkan pilihan untuk manusia yaitu menjadi khalifah di muka bumi. Yang pasti memiliki makna yang sangat luas yang tidak dalam satu makna tapi banyak kandungan makna.Dari situlah patokan kita untuk bekerja di dunia ini. Dengan misi itu manusia juga memiliki cara untuk bekerja dengan panduan dan patokan dalam misi itu....<br />
<br />
Ya Allah bimbinglah hambaMu untuk selalu istiqomah di jalanMu.......<br />
<br />
Aamiin</div>
www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-91400551843374965682014-06-01T07:25:00.000-07:002014-06-01T07:25:56.332-07:00Dari indonesia green sampai sosok pemimpin<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Tergoda juga memang untuk punya motor. .....<br />
Apalagi sekarang2 ini, pengeluaran ongkos angkutan umum yang lumayan besar<br />
Pikir-pikir lagi kalo ada 2 motor di rumah, tercapai juga punya kendaraan beroda 4...walaupun pisah...:)<br />
Ditambah pula usaha/bisnis yang mulai menuntut aktivitas tinggi dan siap pergi ke sana ke mari.Sempet juga terpikir beli sepeda yang menggunakan aki, hitung-hitung ikut berpartisipasi dalam rangka indonesia green n bebas polusi asap kendaraan.....<br />
<br />
mmm ngomong-ngomong , program indonesia green n bebas serba asap... seperti anjing menggonggong kafilah berlalu....<br />
awal-awalnya aja hangat dibahas...selanjutnya realita pula yang berbicara...<br />
contohnya semakin hari semakin banyak orang memakai kendaraan bermotor, angka penjualan motor pun seperti cukup naik. Saya hanya melihat secara kasat mata aja sih, dimana teman terdekat sudah hampir menggunakan motor, dengan alasan ngirit ongkos -praktis-ga ngrepotin suami lagi dalam masalah antar mengantar.....<br />
<br />
berbicara dengan masalah kebijakan pemerintah khususnya di jakarta pun, sepertinya belum memihak dalam hal mensukseskan jakarta hijau n mengurangi polusi kendaraan...<br />
Terutama masalah pembatasan mobil pribadi belum berani diangkat dalam kebijakan, malah urusan kemacetan dialihkan kepada anak-anak sekolah untuk dimajukan jam belajarnya menjadi jam 6.30.<br />
Kemudian masalah angkutan dan kemacetan , terlihat busway belum cukup mengatasi masalah transportasi, malah menambah kemacetan baru. Karena dari jumlah busway yang ada belum mampu mengangkut banyaknya penumpang. Mobil2 mewah semakin banyak beredar, apalagi motor.Sehingga dalam pelaksanaan mengatasi kemacetan dan polusi untuk kota jakarta belum seimbang satu sama lain.<br />
(analisis pribadi.....boleh khan kita berpendapat :) )<br />
<br />
Kenapa belum berimbang? apa karena proyek semata, sehingga dalam pengambilan keputusan bukan berdasarkan kebutuhan, data-data dan analisis yang kuat ? ...mmh entahlah.....<br />
<br />
Kadang ruwet memang kalo memikirkan negara ini yang serba terhambat karena birokrasi.....<br />
Idealisme menjadi barang yang langka karena birokrasi, sehingga tumbuh pemikiran di kalangan umum terutama dalam mengabdikan profesi di lingkungan pegawai negeri..."ah jangan sok idealis lah" , atau" lu khan masih muda belum tahu apa-apa, wajar deh idealis ...tapi ntar lama-lama juga kaya gw....kagak mikir idealis lagi".<br />
<br />
Di bidang politik juga banyak cetusan-cetusan....."Ah lu tahu apa sih ma politik,politik itu kotor tahu,ntar juga kalo udah nyemplung lu jadi orang ga bener, mikirin diri sendiri"<br />
<br />
Mmmm kenapa pesimis dan menyerah sih ma keadaan, bukan berusaha melakukan perlawanan terhadap keaadaan yang demikian ternoda.Saya yakin Allah pasti selalu memberi jalan keluar bagi orang yang mau berusaha ?kenapa harus negatif thinking...<br />
<br />
Btw omong2 masalah politik, dari dulu saya selalu berpikir dan mencari2 jawaban kenapa politik itu kotor. Dalam benak saya ....masa sih Allah menciptakan sesuatu itu untuk keburukan?..pasti untuk kebaikan donk. Wong Dia yang tahu segala kualitas kita dari dalam sampe luar kok.<br />
Politik itu khan digunakan untuk kekuasaan dan sekaligus pengaturan tatanan manusia(kalo ngga salah).Dan semua itu diarahkan untuk kemaslahatan bersama, dan ketika kekuasaan itu merugikan masyarakat, berarti orang yang berkuasalah yang bersalah bukan kekuasaan. Karena kekuasaan hanya sebagai sebuah sarana untuk kebaikan itu.<br />
<br />
Apa jadinya bila kekuasaan itu selalu ada pada tangan orang2 yang dzalim-beringas-tak memihak kepentingan bawahan?<br />
<br />
Kemudian apa jadinya pula bila semua orang merasa pesimis dan takut bahkan tidak mau tahu akan kekuasaan/politik yang berguna untuk kemaslahatan orang banyak? Bagaimana negara ini berjalan?<br />
<br />
Pendapat saya :mendukung orang-orang yang memang berniat baik untuk membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik, dan terus berpositif thinking bahwa negara ini bisa bangkit (u are what u think).<br />
<br />
Masyarakat juga perlu mengawasi dan menegur serta mengoreksi bahkan menyuruh mundur orang-orang pilihannya nanti ketika menjadi pembuat kebijakan dan berkuasa itu melakukan tindakan yang merugikan dan tak berpihak pada kebaikan orang banyak. Yah ibaratnya saling bantu membantulah, ada peringatan, koreksi dll.<br />
<br />
Lagipula ketika seorang manusia ada di puncak politik dan kekusaan , dia juga harus melawan segala macam tantangan yang berat dan melenakan dan penuh resiko.Ditambah siap menerima konsekuensi dari apa yang telah dilakukannya nanti.<br />
<br />
wah rupanya tulisan ini menjadi melebar......kalo gitu saya tutup saja tulisan ini dengan hikmah yang saya copy dari sebuah blog<br />
//fadhil.blogsome.com ;<br />
<br />
<br />
Khalifah Umar bin Abdul Azis pernah gemetar ketakutan. Bukan karena menghadapi musuh di medan pertempuran. Tetapi ketika beliau mendengar cerita tentang alam akhirat.<br />
<br />
Semua perbuatan manusia di dunia akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat. Di akhirat kelak setiap manusia akan diperintahkan berjalan melewati jembatan shiratal mustaqim. Manusia akan terlempar ke neraka jika tidak bisa melewati jembatan itu. Sebaliknya, manusia tersebut akan menikmati keindahan surga jika bisa melewati jembatan itu.<br />
<br />
Setiap manusia akan menemui kesulitan dan kemudahan yang beragam saat berjalan di atas jembatan shiratal mustaqim. Jika selama hidup di dunia, manusia itu banyak beramal saleh, ia akan mudah melewatinya. Jika tidak, iaakan sulit berjalan di atas shiratal mustaqim. Bahkan, besarkemungkinan iaakan terlempar dan jatuh ke jurang neraka di bawahnya.<br />
<br />
Hal itu membuat banyak orang khawatir. Tentu saja. Sebab, kita tidak pernah tahu secara pasti apakah selama di dunia kita tergolong orang yang banyak beramal saleh atau justru banyak berbuat dosa. Nah, perasaan itu juga dirasakan khalifah Umar bin Abdul Azis. Apalagi waktu khalifah Umar bin Abdul Azis mendengar cerita seorang hamba sahaya tentang mimpinya di suatu hari.<br />
<br />
Umar bin Abdul Azis tertarik waktu hamba sahaya itu bercerita. “Ya, Amirul Mukminin. Semalam saya bermimpi kita sudah tiba di hari kiamat. Semua manusia dibangkitkan Allah, lalu dihisab. Saya juga melihat jembatan shiratal mustaqim.”<br />
<br />
Umar bin Abdul Azis mendengarkan dengan seksama. “Lalu apayang engkau lihat?” tanyanya.<br />
<br />
“Hamba melihat satu per satu manusia diperintahkan berjalan melewati jembatan shiratal mustaqim. Penguasa Bani Umaiyah, Abdul Malik bin Marwan, hamba lihat ada di antara orang yang pertama kali dihisab. la berjalan melewati jembatan shiratal mustaqim. Tapi, baru dua langkah, dia sudah jatuh ke dalam jurang neraka. Saat ia jatuh, ubuhnya tak terlihat lagi. Hamba hanya mendengar suaranya. la terdengar menangis dan memohon ampun kepada Allah,” jawab hamba sahaya itu.<br />
<br />
Umar bin Abdul Azis tertegun mendengar cerita itu. Hatinya gelisah.<br />
<br />
“Lalu bagaimana?” ia bertanya dengan gundah.<br />
<br />
“Setelah itu giliran putranya, Walid bin Abdul Malik bin Marwan. Ia juga terpeleset dan masuk ke dalam jurang neraka. Lalu tiba giliran para khalifah yang lain. Saya melihat, satu per satu mereka pun jatuh. Sehingga tidak ada yang sanggup melewati jembatan shiratal mustaqim itu,” kata sang hamba sahaya.<br />
<br />
Umar bin Abdul Azis tercekat karena merasakan takut dan khawatir dalam dadanya. Sebab, ia juga seorang khalifah. la sadar, menjaga amanah kepemimpinan dan kekuasaan itu sangat berat. Dan ia punyakin, setiap pemimpin harus bisa mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Tidak ada seorang pun yang akan lolos dari hitungan Allah.<br />
<br />
Jantung Umar seketika berdegub kencang. Nafasnya memburu. Ia cemas, jangan-jangan nasibnya akan sama dengan para pemimpin lain yangdikisahkan hamba sahaya itu. Karena cemas dan takut, Umar bin Abdul Azis meneteskan air mata. Ia menangis.<br />
<br />
“Ya, Allah. Apakah aku akan I bernasib sama dengan mereka yang dilihat hamba sahaya ini di dalam mimpinya? Apakah aku telah berlaku tidak adil selama memimpin? Pantaskah aku merasakan surga-Mu, ya Allah?” bisik Umar bin Abdul Azis di dalam hati. Air matanya kian deras mengalir.<br />
<br />
“Lalu tibalah giliran Anda, Amirul Mukminin,” kata hamba sahaya itu.<br />
<br />
Ucapan hamba sahaya itu menambah deras air mata Umar bin Abdul Azis. Umar kian cemas. Kecemasan Umar membuat tubuhnya gemetaran. Ia menggigil ketakutan. Wajahnya pucat. Matanya menatap nanar kesatu sudut ruangan.<br />
<br />
Saat itu, Umar bin Abdul Azis mengingat dengan jelas peringatan Allah SWT, “Ingatlah pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. Dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah sentuhan api neraka”<br />
<br />
Hamba sahaya itu justru kaget melihat reaksi khalifah Umar bin Abdul Azis yang luar biasa. Dalam hati, ia merasa serba salah. Sebab, ia sama sekali tidak punya maksud untuk menakut-nakuti khalifah. Ia sekadar menceritakan mimpi yang dialaminya.<br />
<br />
Melihat kepanikan khalifah, hamba sahaya itu lalu berusaha menenangkan Umar bin Abdul Azis. Namun, Umar bin Abdul Azis belum bisa tenang. Maka, hamba sahaya itu pun meneruskan ceritanya dengan berkata, “Wahai, Amirul Mukminin. Demi Allah, aku melihat engkau berhasil melewati jembatan itu. Engkau sampai di surga dengan selamat!”<br />
<br />
Mendengar itu, Umar bin Abdul Azis bukan tersenyum apalagi tertawa. Ia diam. Cukup lama Umar tertegun. Cerita itu benar-benar membuatnya berpikir dan merenung.<br />
<br />
Ada hikmah yang lalu dipetik Umar dari cerita itu. Dan sejak itu, ia menanamkan tekad untuk lebih berhati-hati dalam amanah kekuasaan. Itu adalah amanah Allah yang sangat berat.<br />
<br />
<br />
Wallahu alam bishowab<br />
<br /></div>
www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-59720948929129422192013-05-22T07:49:00.000-07:002013-05-22T07:49:47.621-07:00manusia<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
manusia<br />
<br />
memiliki sikap yang manusiawi<br />
butuh perlakuan yang manusiawi<br />
<br />
kadang tak tahan dengan perlakuan subyektif<br />
namun kadang bertindak subyektif terhadap diri<br />
<br />
membela diri tanpa melihat kesalahan diri<br />
menuduh tanpa melihat harga diri<br />
<br />
manusia, bisa memiliki kesalahan<br />
dan sangat mungkin melakukan kebaikan<br />
<br />
tak perlu putus asa dengan segala kekurangan manusia<br />
karena Allah punya kuasa<br />
<br />
untuk bisa mengabulkan segala asa<br />
</div>
www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-4612966597653522452012-11-22T04:29:00.003-08:002012-11-22T04:29:44.683-08:00diam bukan pemecahan masalah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Ternyata diam tak selamanya emas , itu benar. diam banyak memiliki arti yang beragam warna. suatu waktu saya sering berlaku diam, diam dalam berkata lisan. namun ternyata pikiran saya berbicara terus menerus. ternyata itu tidak bagus, karena apapun yang dikatakan baik dalam hati maupun kata lisan harus diungkapkan menjadi sebuah kata-kata. otak manusia memiliki banyak informasi, sehingga informasi itupun harus disalurkan pada tempatnya. kadang pikiran yang berbicara tidak diutarakan dalam sebuah tulisan ternyata itu adalah masalah. dan salah satu terapinya adalah menuliskannya langsung apa yang terlintas di kepala. saya ingat pernah membaca buku ttg biografi Yusuf qardhawii, beliau selalu membawa pena dan kertas dalam setiap perjalanannya. dan setiap ada yang terlintas di kepalangnya langsung digoreskan ke dalam tulisan. tak heran sudah banyak buku yang dihasilkan beliau.<br />
<br />
Nah ada apa dengan saya ? itulah solusi yang terbaik untuk sementara in buat saya.....yaitu mennulis. ternyata menulis adalah terapi yang sangat efektif bagi orang2 yang diam dalam berkata lisan. sejhingga dia harus mengungkapakan apa yang dipikirkannya , apa yang dirasakannya, apa yang dianalisa dan dituangkan dalam bentuk tulisan. sehingga kata-kata yang menumpuk dalam pikirannya langsung bisa tersalurkan , sehingga ide-ide kreatif pun cepat keluar dan mengalir dengan derasnya.<br />
<br />
Inilah mungkin alasan juga kenapa para pujanga yang banyak menulis , sebagian dari mereka berkata banyak banyak lewat tulisan bukan kata-kata.<br />
<br />
Bagaimana untuk membuat kebiasaan menulis..? ternyata memang harus mulai sekarang juga dan tak perlu khawatir tentang kepantasan atau enak dibaca atau tidak, namun yang penting apa yang disampaikan oleh penulis terbaca dan dipahami serta diterima oleh pembaca. pembaca pun bis meneruskan maknanya dengan kata-katanya sendiri.<br />
<br />
Hal inipun saya tulis dalam keadaan melakukan terapi bagi diri saya sendiri, yang hanya pandai melukiskn kata-kata dalam sebuah air mata. dan ternyata itu adalah kesalahan buat saya. kesalahan bahwa menganggap diri merasa kuat dan mampu menghadapi semua, dan lupa bahwa ada Allah Yang lebih Kuat dari segalanya. Bahwa kapasitas kita masih berada jauh lebih kecil dibanding dengan pkiran kita sendiri. wallahu 'alam bishowab<br />
<br /></div>
www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-79837234097067786172012-08-17T22:45:00.001-07:002012-08-17T22:45:25.048-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<header class="entry-header" style="background-color: white; color: #373737; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px; margin: 0px auto; width: 553.2999877929688px;"><h2 style="text-align: left;">
<br /></h2>
<h1 class="entry-title" style="border: 0px; clear: both; color: black; font-family: inherit; font-size: 36px; font-style: inherit; line-height: 48px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 15px 0px 0.3em; vertical-align: baseline;">
Tak Ada Kedewasaan yang Instant</h1>
<div class="entry-meta" style="border: 0px; clear: both; color: #666666; font-family: inherit; font-size: 12px; font-style: inherit; left: 0px; line-height: 18px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; position: absolute; top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="sep" style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Diposting pada </span><a href="http://kupinang.com/2012/06/tak-ada-kedewasaan-yang-instant/" rel="bookmark" style="border: 0px; color: #876640; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: bold; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; text-decoration: none; vertical-align: baseline;" title="14:52"><time class="entry-date" datetime="2012-06-19T14:52:07+00:00" pubdate="">19/06/2012</time></a></div>
</header><div class="entry-content" style="background-color: white; border: 0px; color: #373737; font-family: 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 24px; margin: 0px auto; outline: 0px; padding: 1.625em 0px 0px; vertical-align: baseline; width: 553.2999877929688px;">
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Makanan dan minuman boleh instant. Tanpa bersusah meracik, setiap orang bisa membuat mie dengan rasa yang sama. Tak ada bedanya kopi bikinan anak kecil dengan hasil seduhan orang dewasa. Sebabnya, mereka sama-sama pakai kopi instant. Tanpa perlu memahami karakter kopi, setiap orang bisa menghidangkan kopi dengan rasa yang cukup enak di lidah karena bahannya instant. Tetapi, samakah kopi instant dengan kopi yang diracik secara khusus oleh koki berpengalaman? Sangat berbeda. Sebagaimana berbeda sekali nilai dan harga sebuah jam tangan yang dibuat oleh tangan seorang ahli yang terampil dan berpengalaman dengan arloji pabrikan yang dalam waktu sehari bisa memproduksi ratusan dan bahkan ribuan keping.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tak ada kecerdasan instant. Apalagi kedewasaan. Kita mungkin bisa menjadikan seorang anak tiba-tiba tampak hebat karena mampu menggambar, menulis atau membaca dengan mata tertutup. Tetapi sangat berbeda kemampuan menebak, menginderai dan mengenal dengan kemampuan mencerna, memahami, memikirkan dan mengembangkan sebuah konsep. Hari ini, banyak orangtua yang bersibuk-sibuk menjadikan anaknya tampak hebat, tetapi lupa membangun pilar kehebatan itu sendiri.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sesungguhnya, taraf kemampuan kognitif anak bertingkat-tingkat secara hierarkis. Dan pendidikan berkewajiban mengantarkan setiap anak agar mampu mencapai taraf kognitif yang setinggi-tingginya. Taraf paling rendah adalah pengetahuan. Ini merupakan kemampaun untuk mengetahui, mengenal dan mengingat apa-apa yang sudah ia pelajari. Ia bisa mengulang kembali dan menyampaikan kepada orang lain. Di negeri ini, pelajaran di kelas dan ujian di sekolah kerapkali hanya menakar kemampuan kognitif terendah, yakni pengetahuan.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Berbagai teknik atau trik yang banyak diperkenalkan (lebih jelasnya: <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">dijual</em>) kepada masyarakat umumnya sebatas membantu anak mencapai kemampuan kognitif terendah. Bukan mengembangkan kemampuan berpikir. Lebih-lebih cara berpikir, umumnya hampir tak tersentuh. Tetapi inilah yang paling mudah kita lihat: atraksi kebolehan dan demonstrasi yang menunjukkan perubahan cepat luar biasa. Karena terpukau, kita kemudian kehilangan daya berpikir kritis tatkala para trainer itu mengatakan bahwa trik-trik tersebut membangun karakter anak! Padahal yang dimaksud bukan karakter. Yang dimaksud hanyalah sebatas kemampuan kognitif. Paling jauh keterampilan sosial yang bernama sopan santun.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Sungguh, sopan santun sangat berbeda dengan karakter. Sebagai keterampilan, sopan santun merupakan bagian dari kecakapan sosial. Sementara karakter lebih banyak berkait dengan kualitas personal pada diri seseorang. Karakter bermula dari kesadaran terhadap nilai-nilai (bukan sekedar tahu atau bahkan paham), partisipasi atau kesediaan untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, penghayatan nilai, pengorganisasian nilai dan barulah kemudian sampai pada tingkat karakterisasi diri. Yang dimaksud dengan penghayatan nilai adalah kemampuan untuk menerima nilai dan terikat kepadanya. Sedangkan pengorganisasian nilai merupakan kemampuan untuk memiliki sistem nilai dalam dirinya. Sampai pada tingkat ini, karakter masih belum terbentuk. Karakterisasi baru terjadi apabila seseorang telah mampu memilih nilai sebagai gaya hidup<em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(life style)</em> dimana sistem nilai yang terbentuk mampu mengawasi tingkah lakunya.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Jadi, ada proses panjang sebelum terbentuk dalam diri seseorang. Ia bukan sekedar keterampilan. Ia merupakan perwujudan nilai-nilai yang mempengaruhi pikiran, cara pandang, penghayatan dan gaya hidup kita. Ia menjadi penakar dalam menentukan sebuah tindakan terkait dengan patut atau tidak, mulia atau hina. Ia berangkat dari kesadaran. Bukan pengetahuan. Kesadaran merupakan tingkat terendah dari kemampuan afektif. Sedangkan tingkat terendah kemampuan kognitif adalah pengetahuan <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(knowledge)</em>. Ini berarti, sekedar pintar tak berpengaruh pada karakter.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Setingkat di atas pengetahuan adalah pemahaman <em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">(understanding)</em>. Pada tingkat ini –tingkat terendah kedua dalam kemampuan kognitif—anak mengerti dengan baik apa yang dipelajari. Kemampuan ini bukan semata karena anak belajar, tetapi karena pendidik memang memahamkan. Bukan sekedar menyampaikan sejelas-jelasnya sehingga anak mengingat dengan baik dan mampu menyampaikan kembali secara gamblang. Pendidik perlu secara serius merangsang kemampuan berpikir anak sehingga mereka memahami dengan baik apa yang diterangkan.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Yang perlu kita catat, pemahaman tidak berpengaruh terhadap perilaku. Pemahaman baru akan bermanfaat menuntun dan mengarahkan perilaku anak-anak kita jika mereka telah menghayati nilai-nilai agama ini dengan baik. Sangat berbeda, menghayati dengan memahami.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Itu pula yang menerangkan mengapa anak yang telah memahami baik-buruknya sesuatu, tidak berubah perilakunya. Kecerdasan mempengaruhi kemampuan mengingat, mencerna dan memahami sesuatu. Sedangkan keyakinan mendorong orang untuk menggunakan seluruh kemampuannya agar bisa melakukan apa yang telah menjadi keyakinannya, meskipun bertentangan dengan pemahamannya.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Kembali pada jenjang-jenjang kemampuan kognitif. Setingkat di atas pemahaman adalah penerapan (aplikasi), yakni kemampuan menggunakan hal-hal yang telah dipelajari untuk menghadapi situasi-situasi baru dan nyata. Ini bukan berurusan dengan keyakinan. Ini erat kaitannya dengan kecakapan untuk menerapkan apa yang telah ia ketahui. Shalat misalnya. Anak bisa melakukan shalat dengan sangat baik bukan karena yakin dan suka, tetapi karena ia memahami betul tata-cara shalat yang baik.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Jenjang kemampuan berikutnya adalah analisis. Berbekal pemahaman yang baik dan mendalam atas berbagai pengetahuan yang telah ia dapatkan sekaligus (pernah) ia praktikkan, seseorang bisa mencapai kemampuan analisis. Ia mampu menjabarkan sesuatu menjadi bagian-bagian sehingga struktur organisasinya dapat dipahami. Jika kemampuan ini berkembang lebih lanjut, ia akan sampai pada taraf kognitif yang lebih tinggi, yakni sintesis. Ini merupakan kemampuan memadukan bagian-bagian menjadi keseluruhan yang berarti. Ia mampu menemukan benang merah berbagai pengetahuan yang berserak menjadi satu kesatuan yang utuh dan bermakna.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Tingkat tertinggi kemampuan kognitif adalah penilaian. Bukan menilai orang dari apa yang tampak, melainkan kemampuan memberikan penilaian terhadap sesuatu berdasarkan yang ditetapkan terlebih dahulu, baik bersifat internal maupun eksternal. Di tingkat inilah seseorang mencapai tingkat pemahaman yang mendalam. Kemampuan ini barangkali lebih dekat dengan makna faqih. Bukan sekedar faham. Dan amat sedikit orang yang mencapai kemampuan ini. Lebih-lebih sekolah –begitu pula orangtua—lebih banyak menyibukkan diri untuk memacu kemampuan kognitif terendah, yakni pengetahuan atau paling jauh pemahaman. Kita sudah cukup bangga jika anak mengingat dengan baik, mampu menirukan secara sempurna dan menerangkan secara gamblang pelajaran yang telah mereka terima. Kita telah menganggap jenius anak-anak yang hanya menggunakan kemampuan kognitif terendah.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<em style="border: 0px; font-family: inherit; margin: 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Wallahu a’lam bish-shawab</em>.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
tulisan M.Faudzhil adhim</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; margin-bottom: 1.625em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<a href="http://kupinang.com/2012/06/tak-ada-kedewasaan-yang-instant/" style="font-family: inherit; font-style: inherit;">http://kupinang.com/2012/06/tak-ada-kedewasaan-yang-instant/</a></div>
</div>
</div>
www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-63309340554427774242012-07-19T08:57:00.000-07:002012-07-19T08:57:04.482-07:00menjadi diri sendiri<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<i>Menjadi diri sendiri</i><br /> <i>Menjadi diri sendiri berarti berani </i><br /> <i>Berani dalam mengakui diri </i><br /> <i>Mengakui diri dengan menerima segala kelebihan dan kelemahan diri </i><br /> <br /> <br /> Tak merasa tersanjung ketika diri dipuja<br /> Tak pula merasa rendah diri ketika diri dihina<br /> Karena tahu apa arti mulia<br /> Mengharap Mulia dalam pandangan <span class="Apple-style-span" style="font-size: large;">Allah</span> semata </div>www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-27146803399920459462012-01-19T08:27:00.000-08:002012-03-25T08:49:20.906-07:00INVESTASI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Investasi , kata itu kebanyakan kita terlintas adalah uang sebagai materinya. Sehingga bagi kebanyakan orang hal itu menjadi kata kunci supaya orang memahami tentang suatu produk apapun. Saya pun demikian, setelah beberapa banyak mengenal berbagai produk, saya menggangap investasi memang diperlukan bagi setiap bidang kehidupan kita . Allah swt pun menitipkan investasi fisik , akal dan ruh untuk kita kelola. Sehingga semua yang bersangkutan dengan tiga aspek tersebut haruslah menjadi modal investasi kita.<br />
<br />
Saya mulai mengenal investasi dengan pandangan berbagai cabang, bermula dari membeli "buku". Kenapa buku tersebut saya beri tanda kutip? karena buku ini berupa buku paket yang harus kita beli secara keseluruhan jilid per jilid. Dengan istilah gampangnya 'buku paketan' lah. Sejak saya membeli buku paketan tersebut , semakin saya ketagihan dengan investasi tersebut. Karena apa yang saya pikirkan ; bahwa itu adalah "investasi". Berapapun biaya 'modal awalnya' bagi saya adalah "MURAH" karena saya akan mendapatkan lebih dari itu setelahnya.......<br />
<br />
Bila flashback beberapa tahun lalu, ketika saya baru memiliki anak pertama kira-kira 1 tahunan, saya pernah menginginkan membeli 'buku paketan' itu untuk anak saya,namun karena harganya sekitar angka 1 jutaan lebih pada saat itu, maka di dalam otak saya berpikir itu adalah "mahal" dan tidak berpikir sebagai investasi. Akhirnya jadilah buku paketan itu tak sempat terbeli oleh saya untuk anak saya yang pertama. Walaupun saya masih memberikan beberapa buku-buku juga untuk anak saya yang pertama itu yang menurut saya bisa terjangkau harganya.<br />
<br />
Ketika kelahiran anak saya yang ketiga , saya pun sering browsing tentang bagaimana mendidik anak dan segala macamnya. Kemudian saya pun menemukan buku parenting yang menurut saya harus dibaca setiap orang tua di Indonesia ini. Entah mengapa saya begitu terkesan dengan buku ini karena membuka celah-celah pemikiran saya sehingga menjadi sebuah ide besar...Subhanallah. Semoga penulis buku ,Ust Faudzhil Adhim diberikan keberkahan oleh Allah swt....amiin. Bukunya berjudul 'positif parenting'. Ide besarnya adalah bagaimana kita menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak kita dalam mengantarkan mereka menjadi generasi Rabbani.<br />
<br />
Yang menjadi benang merah pada pembahasan saya di awal tentang investasi adalah, tentang bagaimana kita menjadi orang tua yang mendidik anak-anak dengan mencintai buku dibanding televisi. Menurut saya beberapa topik yang dibahas dalam buku tersebut cukup menggugah pemikiran saya sebagai orang tua tentang bagaimana menempatkan televisi di dalam kehidupan keluarga kita. Saya pun akhirnya menemukan apa yang selama ini saya cari tentang pandangan dalam menyikapi televisi di dalam keluarga . Buku ini semakin meneguhkan saya untuk mendapatkan fasilitas tandingan yang jauh lebih baik dibanding dunia digital.<br />
<br />
Tak lama bebrapa minggu ,Allah pun memberikan jalan dan solusi tentang apa yang saya harapkan setelah membaca buku tersebut. Singkat cerita 'buku paketan' Muhammad Teladanku dan buku-buku lainnya mewarnai rumah kami .Hal yang dulu menurut saya tidak mungkin membeli buku dengan harga 1 juta lebih, tapi pada akhirnya menjadi mudah bagi kami untuk memilikinya, padahal beberapa buku-buku paketan itu 5 jutaan lebih, dan saya pun menemukan solusinya untuk dapat memiliki buku-buku itu.Tak lepas juga karena pertolongan Allah sehingga kami dimudahkan untuk membelinya, Alhamdulillah. Anak-anak saya pun ternyata sangat menyenanginya, dengan buku-buku itu, walaupun waktu itu anak kedua saya belum bisa membaca. Namun sangat senang sekali membuka halaman buku satu persatu dengan melihat gambar-gambarnya. Saya pun menjadi dekat dengan anak-anak saya karena membacakan cerita kepada mereka. Terutama saya sangat bersyukur sekali dengan buku Muhammad Teladanku yang sudah kami miliki karena dengan begitu semakin memudahkan anak-anak saya mengenal sosok Rosulullah sebagai tauladan.<br />
<br />
Alhasil sejak itulah saya semakin tertarik dengan buku-buku paketan sebagai "investasi", sehingga satu persatu buku-buku paketan lainnya dari berbagai penerbit saya beli sesuai kebutuhan keluarga kami. Mengapa buku menjadi investasi awal dalam keluarga saya? karena saya ingin menanamkan modal awal bagi otak/ pemikiran anak-anak tentang segala hal terutama tentang nilai-nilai yang berguna sebagai pembentukan karakter anak-anak kami. Berbagai artikel dan buku-buku pun banyak disebutkan bahwa dengan membacakan cerita, melihat gambar-gambar yang ada dalam cerita buku dapat menjadi stimulus untuk otak anak-anak sejak usia 0 bulan. Nah akan lebih bagus bila 'investasi' untuk otak tersebut pada masa golden age anak-anak kita.<br />
<br />
Walaupun mungkin bagi sebagian kecil orang tua belum memahami tentang 'investasi' otak ini dengan bacaan dan buku-buku yang bermutu, karena melihat harga buku paketan tersebut berkisar angka "jutaan". Mungkin sangat aneh bagi sebagian orang tua bila dengan harga 2 juta, 3 juta atau 10 juta hanya untuk membeli buku. Karena dengan biaya sebesar itu bisa digunakan untuk investasi lainnya berupa materi misal membeli emas , hp dan barang-barang elektronik lainnya. Namun begitu saya juga tidak beranggapan barang - barang tersebut tidak perlu, hanya saja kita sebagai orang tua mungkin bisa mendahulukan atau memprioritaskan investasi yang berguna untuk anak-anak dan keluarga.....<br />
<br />
Oh ya , ada lagi yang menurut saya harus didahulukan orang tua dalam hal "investasi" untuk keluarga , yaitu pelatihan orang tua tentang bagaimana kita menjadi orang tua bagi anak-anak kita.......<br />
<br />
So , sekarang ini Alhamdulillah sudah banyak pelatihan/seminar dll tentang bagaimana menjadi orang tua loh...:) sehingga untuk siapa saja yang akan memulai hidup menjadi orang tua atau yang akan menikah justru disarankan mengikuti pelatihan-pelatihan orang tua, supaya lebih mahir dan paham bagaimana menjadi orang tua untuk anak-anak kita...ok:)<br />
<br /></div>www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-83169810786047292582011-09-29T09:54:00.000-07:002014-06-01T07:23:55.970-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: arial, georgia, 'times new roman', verdana; line-height: 18px;"></span><br />
<div style="color: #333333; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: 1.1em;"> </span><b>17 kiat untuk membangun percaya diri.</b></div>
<h3 style="font-size: 12px; font-weight: bold; font: normal normal normal 1.3em/normal arial, helvetica, sans-serif; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 20px;">
1. Ubah Sikap Tubuh</h3>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Jika mengubah sikap mental itu terasa susah bagi Anda, maka cobalah untuk mengubah sikap tubuh. Teramat sering, ini akan terasa lebih ringan bagi Anda. Manakala Anda merasa gugup ketika hendak diminta berbicara, tariklah napas dalam, tahan, lalu hembuksn. Namun sebelumnya tegakkan dulu badan Anda, perkenankan sangkar rusuk Anda terbuka sempurna. Tak hanya itu, sedikit dongakkan kepala Anda, lalu paksa diri Anda untuk tersenyum. Dijamin, dengan begini Anda akan susah untuk merasa buruk; sekedar mengondisikan sikap tubuh. Intinya, gunakan dan bawakan tubuh Anda secara lebih percaya diri. Bingung memulainya? Lihat saja film atau teman2 Anda yang berPeDe besar. Tak ada ruginya; toh <a href="http://akhmadguntar.com/postur-tubuh-yang-benar-tu-menyehatkan/" style="color: #3333cc; text-decoration: none;">postur yang benar juga menyehatkan</a>.<br />
<span id="more-1330"></span></div>
<blockquote style="font-size: 12px; margin-bottom: 22px; margin-left: 40px; margin-right: 40px; margin-top: 22px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
__________________________________________________</div>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Interrupt: Jika Anda punya usulan tema/topik untuk dibahas di blog ini, atau punya permasalahan terkait produktivitas dan pengembangan diri yang ingin saya ulas di sini (tentu dg melindungi identitas Anda), silahkan gunakan <a href="http://akhmadguntar.com/tentang-guntar/hubungi-akhmad-guntar/" style="color: #3333cc; text-decoration: none;">form hubungi Guntar</a>. Jika Anda ingin menjalin kerjasama atau sekedar bertanya, silahkan juga kirimkan via form tersebut.</div>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
__________________________________________________</div>
</blockquote>
<h3 style="font-size: 12px; font-weight: bold; font: normal normal normal 1.3em/normal arial, helvetica, sans-serif; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 20px;">
2. Umpamakan Anda PeDe</h3>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Buatlah pengandaian, dan terapkan. Maksudnya demikian: bayangkan, seandainya Anda ini orang yang percaya diri, bagaimana Anda akan bersikap? Apakah cara berjalan Anda berbeda dari yang sekarang? Bagaimana dengan cara Anda menatap orang lain ketika berbicara dengannya? Cara Anda cuek dengan tatapan mata cemooh orang lain? Atau jangan-jangan Anda bisa melihat betapa cemoohan itu sebenarnya hanya di bayangan Anda? Singkatnya, bayangkan apa yang Anda pikir, katakan, dan lakukan manakala Anda percaya diri. Bayangkan itu Anda benar-benar jalani dalam bayangan, lalu benar-benar lakukan.</div>
<h3 style="font-size: 12px; font-weight: bold; font: normal normal normal 1.3em/normal arial, helvetica, sans-serif; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 20px;">
3. Pantaskan Dandanan Diri Anda</h3>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Bukan, bukan dandanan make up. Maksudnya, tampakkanlah secara fisik diri Anda yang percaya diri untuk membuat mental Anda terpengaruh dengannya. Bercukurlah, mandilah dengan baik, <a href="http://akhmadguntar.com/kiat-berbusana-ala-profesional-untuk-pria-laki-laki/" style="color: #3333cc; text-decoration: none;">berbusanalah secara baik</a>. Manakala Anda berbusana baik, maka perasaan Anda pun juga akan baik. Sampai sekarang, saya masih menggunakan dasi dan vest selama kuliah (s2). Selain itu menunjukkan respek saya pada pendidikan, institusi dan segala yang ada di sana, itu juga secara langsung membuat saya lebih percaya diri.</div>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
<img alt="17 Tips & Kiat Ampuh Untuk Membangun Percaya Diri" src="http://i575.photobucket.com/albums/ss199/akhmadguntar/percayadiridikaca.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; max-width: 100%; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div>
<h3 style="font-size: 12px; font-weight: bold; font: normal normal normal 1.3em/normal arial, helvetica, sans-serif; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 20px;">
4. Netralkan Omongan Buruk Itu</h3>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Bagaimana jika memang benar ada orang-orang yang bicara buruk dan cemooh tentang Anda, dan Anda mengetahuinya. Ya sudah, hadapi. Namun sekarang modifikasi cara Anda membayangkannya. Bayangkan di benak Anda ada sebuah kenob volume suara yang bisa Anda kendalikan. Kecilkan suaranya, pokoknya sampai tidak terlalu keras, lalu ubah suaranya jadi lebih lucu; suaranya Upin Ipin barangkali. Anda bisa bayangkan bagaimana orang dg suara Upin Ipin berbicara buruk tentang Anda. Terdengar lucu, bukan? Itulah tujuannya. Coba saja, ini terbukti efektif kok.</div>
<h3 style="font-size: 12px; font-weight: bold; font: normal normal normal 1.3em/normal arial, helvetica, sans-serif; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 20px;">
5. Sengajakan Bersyukur</h3>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Sengajakan diri Anda untuk mensyukuri apa-apa yang ada alih-alih mengkhawatirkan apa-apa yang Anda tak punyai ataupun yang belum terjadi. Selain berucap hamdalah, ucapkan juga “Terima kasih, Ya Tuhan, terima kasih” dan bersungguh-sungguhlah dengan ucapan itu. Sadari bahwa Tuhan telah memberi Anda banyak sekali kecukupan.</div>
<h3 style="font-size: 12px; font-weight: bold; font: normal normal normal 1.3em/normal arial, helvetica, sans-serif; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 20px;">
6. Bayangkan Anda Sudah Pernah Lakukan</h3>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Tatkala Anda hendak melakukan suatu hal untuk pertama kalinya -memberi sambutan di podium? memimpin beberapa orang bawahan?- bayangkan Anda telah pernah melakukannya di masa lalu. Bayangkan dari sudut pandang orang lain Anda melakukan aktivitas itu dengan begitu baiknya. Lalu dengan skenario yang sudah terbangun itu, bayangkan lagi, namun kali ini dengan Anda sebagai pelaku, dari sudut mata Anda sendiri. Pikiran Anda tak bisa membedakan antara apa yang secara jelas gamblang Anda bayangkan dan apa yang semu. Maka jadikan bayangan Anda sedemikian jelas, lakukan berulang kali.</div>
<h3 style="font-size: 12px; font-weight: bold; font: normal normal normal 1.3em/normal arial, helvetica, sans-serif; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 20px;">
7. Gunakan Bantuan Musik</h3>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Tiap orang bisa berbeda, ada yang kurang peka dengan musik, melainkan dengan liriknya. Apapun, gunakan suara dari luar yang itu terdengar enak di kepala Anda. Jika Anda peka dengan lirik, maka sebaiknya fokuskan pada musik/nadanya saja. Kecuali bila Anda bisa temukan lagu dengan lirik yang betul-betul baik. Tapi cara ini hanya sementara, sekedar untuk membawa Anda ke kondisi yang lebih siap untuk berpikir PeDe.</div>
<h3 style="font-size: 12px; font-weight: bold; font: normal normal normal 1.3em/normal arial, helvetica, sans-serif; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 20px;">
8. Buatlah Rencana dan Janji Kecil, lalu Tepati</h3>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Anda perlu setidaknya merasa sebagai orang yang punya kendali dan patuh komitmen pada diri sendiri. Maka buatlah rencana2, keputusan2 dan janji2 kecil pada diri sendiri, lalu tepati. Setelah itu, beranjaklah ke yang lebih besar. Setelah lolos, atau bersamaan dengan itu, beranjaklah dengan rencana, keputusan, dan janji yang melibatkan orang lain. Namun ingat, jangan jadi martir yang berusaha menyenangkan semua orang dengan penuhi ekspektasi mereka. Anda bahkan harus membangun PeDe atas kemampuan berkata “Tidak” atas perihal yang melemahkan PeDe Anda (misal dibuat melakukan ini, itu, dst sampai-sampai Anda gagal memenuhinya)</div>
<h3 style="font-size: 12px; font-weight: bold; font: normal normal normal 1.3em/normal arial, helvetica, sans-serif; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 20px;">
9. Buatlah Target Capain Kecil, Penuhi Melebihi Ekspektasi</h3>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Prinsipnya sama dengan yang sebelumnya. Buatlah Anda merasa punya kepantasan untuk mencapai goal dengan terlebih dulu meraih yang kecil-kecil. Jangan langsung berusaha menggapai bintang; gapai dulu apa yang ada di atas pohon. Kesuksesan Anda meraih goal yang sederhana membuat Anda merasa punya kepantasan untuk meraih yang lebih tinggi.</div>
<h3 style="font-size: 12px; font-weight: bold; font: normal normal normal 1.3em/normal arial, helvetica, sans-serif; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 20px;">
10. Banyak-banyak ingat pengalaman baik</h3>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Perhatikan betul <a href="http://akhmadguntar.com/laci-percaya-diri/" style="color: #3333cc; text-decoration: none;">bagaimana Anda mengatur laci ingatan Anda</a>, karena itu akan berpengaruh pada keberanian Anda untuk menatap ke depan dengan jantan. Wajar memang manakala pengalaman buruk dan gagal banyak mendominasi pikiran. Maka paksalah diri Anda untuk bisa mengingat hal-hal baik dengan menuliskan pengalaman baik (utamanya yang melibatkan orang lain) dan segala bentuk pencapaian dan prestasi yang itu tak ada piagamnya sekalipun. Ingat-ingat juga omongan orang yang Anda kagumi. Kesalahan dan gagal di masa lalu? <a href="http://akhmadguntar.com/menertawakan-kesalahan-sendiri-bangun-nyali-perubahan/" style="color: #3333cc; text-decoration: none;">Tertawakan itu semua!</a></div>
<h3 style="font-size: 12px; font-weight: bold; font: normal normal normal 1.3em/normal arial, helvetica, sans-serif; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 20px;">
11. Sadari bahwa prestasi buruk masa lalu tidak menggambarkan prestasi masa depan</h3>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Untuk masa lalu yang kelam dan miskin pencapaian, sadari bahwa masa depan Anda tidaklah lantas didakwa berdasarkan masa lalu Anda. Banyak orang jadi sukses justru karena Tuhan membuat mereka belajar dari masa lalu yang penuh kekalahan. Kegeraman mereka atas masa lalu membuat mereka bersemangat lebih besar untuk menciptakan masa depan yang lebih positif. Dan ternyata kepecundangan mereka di masa lalu malah menguatkan mental mereka, membuat mereka di masa sekarang dan di masa depan tak goyah oleh gagal dan salah yang menerpa. Lha dulu sudah pernah mengalami yang lebih buruk kok. Kepecundangan masa lalu malah jadi modal yang bernilai mahal untuk membangun sifat tahan banting dan persisten. Syukuri itu, dan sekarang tinggal hadapkan wajah dan mulai melangkah kencang ke depan. Ibarat mengendara mobil, Anda tak akan bisa lancar melaju dengan terus melihat ke belakang lewat spion.</div>
<h3 style="font-size: 12px; font-weight: bold; font: normal normal normal 1.3em/normal arial, helvetica, sans-serif; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 20px;">
12. Beri harga yang pantas pada diri Anda, jangan didiskon</h3>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Temukan bakat-bakat Anda dan aktivitas2 yang membuat Anda merasa punya daya besar ketika menjalani dan sesudahnya. Tuliskan kekuatan aktual Anda, temukan kekuatan laten Anda. Untuk dua-duanya, manfaatkan hingga Anda mencapai kepuasan sekedar dari menjalaninya. Anda lantas akan temukan berangsurnya Anda jadi lebih kompeten dalam hal itu, hingga Anda jadi lebih bisa menikmatinya serta merasa PeDe dengannya.</div>
<h3 style="font-size: 12px; font-weight: bold; font: normal normal normal 1.3em/normal arial, helvetica, sans-serif; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 20px;">
13. Miliki pertemanan yang positif</h3>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Baiklah, ada kalanya Anda tak bisa menghindar dari orang tertentu. Tapi bagaimanapun, <a href="http://akhmadguntar.com/ingin-jadi-lebih-baik-perhatikan-dg-siapa-anda-berteman/" style="color: #3333cc; text-decoration: none;">Anda bisa memilih dengan siapa Anda lebih sering berinteraksi</a>. Ingat bahwa kualitas diri Anda, kualitas PeDe Anda juga dipengaruhi oleh mereka-mereka di kisaran diri Anda.</div>
<h3 style="font-size: 12px; font-weight: bold; font: normal normal normal 1.3em/normal arial, helvetica, sans-serif; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 20px;">
14. Beri Diri Anda Asupan yang Positif</h3>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Mustahil sebuah teko bisa mengeluarkan teh yang manis manakala apa yang dimasukkan ke sana adalah garam dan terasi dengan tanpa ada gula melainkan sedikit saja. Mustahil Anda bisa merasa PeDe dengan mendengarkan gunjingan, makian, gerutuan, rasan-rasan (gosip), dan beragam ucapan sampah. Termasuk asupan positif adalah bahan bacaan dan tontonan; pokoknya apapun yang Anda dengar, baca, dan lihat. Maka jangan tonton tayangan gosip, aib, atau masalah orang lain. Itu semua akan membuat emosi Anda terkondisi untuk alasan-alasan yang tak patut (Anda ikutan marah manakala artis tertentu tidak mengaku salah? tatkala dia berselingkuh? tatkala dia berbohong? Lha buat apa?!)</div>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
<img alt="17 Tips & Kiat Ampuh Untuk Membangun Percaya Diri" src="http://akhmadguntar.com/17-tips-kiat-ampuh-untuk-membangun-percaya-diri/17%20Tips%20&%20Kiat%20Ampuh%20Untuk%20Membangun%20Percaya%20Diri" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; max-width: 100%; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></div>
<h3 style="font-size: 12px; font-weight: bold; font: normal normal normal 1.3em/normal arial, helvetica, sans-serif; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 20px;">
15. Bangun kompetensi diri, bukan rendahkan yang lain</h3>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Cara pertama untuk membangun PeDe adalah dengan membangun, mengupgrade kompetensi diri -wawasan (knowledge), keterampilan (skill), dan mentalitas (attitude). Ini tentu cara yang baik. Cara kedua untuk membangun PeDe adalah dengan menstagnansi diri, lalu bersamaan dengan itu merendahkan orang lain, atau apapun yang membuat diri menganggap orang lain tertentu lebih rendah. Ini adalah cara-cara pemalas untuk menyenangkan dirinya, dengan menenangkan diri bahwa ternyata masih ada orang yang lebih buruk ketimbang dirinya. Jangan khawatir, kita bisa kok menjadi PeDe tanpa merendahkan orang lain. Yang pasti, semakin ahli, semakin PeDe juga Anda jadinya. Maka <a href="http://akhmadguntar.com/bagaimana-agar-bisa-jadi-ahli-di-bidang-apapun/" style="color: #3333cc; text-decoration: none;">ketahuilah caranya</a>.</div>
<h3 style="font-size: 12px; font-weight: bold; font: normal normal normal 1.3em/normal arial, helvetica, sans-serif; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 20px;">
16. Bersainglah dengan Diri Sendiri</h3>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Oleh karenanya, bersainglah Anda dengan diri sendiri, bukan dengan orang lain. Khususnya apabila Anda tak bisa menemukan orang yang betul-betul serupa dengan Anda dalam hal keunikan kompetensi. Anda tak bisa dong membandingkan ukuran prestasi pemain bilyar dengan perenang. Ingat-ingat dan buat ukuran bagaimana kompetensi Anda yang sekarang (=baru berani bicara di hadapan 10 orang) lalu di masa depan tertentu nanti lalukan perbandingan lagi (=sudah berani bicara di hadapan 50+ orang. Pencapaian!) dan rayakan!</div>
<h3 style="font-size: 12px; font-weight: bold; font: normal normal normal 1.3em/normal arial, helvetica, sans-serif; letter-spacing: -1px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 20px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 20px;">
17. Buatlah, Kontribusikan Capaian Prestasi yang Unik</h3>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
Temukan keunikan Anda, lalu buatlah capaian yang sifatnya unik dan itu bermanfaat bagi orang lain. Keunikan capaian akan membuat Anda merasa berkembang dalam keotentikan diri, dan itu memuaskan, sementara <a href="http://akhmadguntar.com/mengapa-menolong-orang-lain-membuat-diri-lebih-bahagia/" style="color: #3333cc; text-decoration: none;">mengkontribusikan itu juga akan membahagiakan</a> Anda.</div>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
<br /></div>
<div style="color: #333333; font-size: 1.1em; line-height: 19px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 10px;">
<a href="http://akhmadguntar.com/17-tips-kiat-ampuh-untuk-membangun-percaya-diri">http://akhmadguntar.com/17-tips-kiat-ampuh-untuk-membangun-percaya-diri</a></div>
</div>
www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-53414516498144601962011-09-29T09:41:00.000-07:002011-09-29T09:42:56.366-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<i>mengungkap kata-kata....</i><br />
<i><br /></i><br />
<i>Pada hari ini sudah banyak tekad dan keinginan yang ingin dipenuhi. Namun mengapa terasa begitu cepatnya waktu berjalan. Seolah berlari begitu jauh sehingga tergopoh-gopoh aku mengikutinya. Mengapa sampai sekarang pun raga belum menyatu dengan jiwa, sehingga banyak asa yang belum sempat diraih.</i><br />
<i><br /></i><br />
<i>Mengapa ? Apa karena begitu penuh pesan-pesan yang tertampung di otak namun belum sanggup merespon untuk mengatur belahan kata-kata itu. Apa karena terlanjur menampung saringan-saringan kata yang membuat lambatnya refleks berkata dan bersikap.</i><br />
<i><br /></i><br />
<i>Begitu rumitkah kata-kata untuk diucap? Apa karena ada penghalang untuk kata-kata itu terucap?</i><br />
<i><br /></i><br />
<i>Namun pentingkah kata-kata itu diucap? Jawabannya bisa kujawab sendiri.....ketika perlu memang harus diungkapkan , namun menyusun menjadi sebuah simphoni kata-kata itu yang membuat hambatan untuk berkata....</i><br />
<i><br /></i><br />
<i>mmmmh...begitu dahsyatnya kekuatan pikiran kita sehingga bisa membungkam kata-kata dan membuat tidak terdengar indah dan merdu.</i><br />
<i><br /></i><br />
<i><br /></i><br />
<i>Wahai pemakai program kata-kata, hati-hatilah dalam berkata karena ternyata kata-kata itu bisa membuat hancur pikiran positif, menghambat kreativitas dan sebagainya...</i><br />
<i><br /></i><br />
<i><br /></i></div>
www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-32867964258666947472011-09-29T09:16:00.000-07:002011-09-29T09:23:33.942-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<i>Menjadi diri sendiri</i><br />
<i>Menjadi diri sendiri berarti berani </i><br />
<i>Berani dalam mengakui diri </i><br />
<i>Mengakui diri dengan menerima segala kelebihan dan kelemahan diri </i><br />
<br />
<br />
Tak merasa tersanjung ketika diri dipuja<br />
Tak pula merasa rendah diri ketika diri dihina<br />
Karena tahu apa arti mulia<br />
Mengharap Mulia dalam pandangan <span class="Apple-style-span" style="font-size: x-large;">Allah</span> semata</div>
www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-11530093967246025612011-07-28T08:43:00.000-07:002011-07-28T08:43:27.346-07:00Hanya Allah tempat mengadu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtxyio2YsWtwboGAF7RjAbdtLOsh4s9cqXOg0jFKmWLiochQ2ZuvWXInaoFHRrbalD_ZK5GkPKw9LT20mzUxMkFUxmyVnauqsbH-P6QMKviNxi-yDsYHJsZJe843OBWWZBpqrmB4P9LnU/s1600/gbr++u+yuyum.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="323" width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtxyio2YsWtwboGAF7RjAbdtLOsh4s9cqXOg0jFKmWLiochQ2ZuvWXInaoFHRrbalD_ZK5GkPKw9LT20mzUxMkFUxmyVnauqsbH-P6QMKviNxi-yDsYHJsZJe843OBWWZBpqrmB4P9LnU/s400/gbr++u+yuyum.jpg" /></a></div><br />
nb : for my inspiring teacher....Yuyum Daryumiwww.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-52466226889866966542011-07-07T06:39:00.000-07:002011-07-28T08:57:39.330-07:00Wahana Belajar Anak Cerdas<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjRofqBc7S3d6HonK_1fdVVauKF2B0J-xRRrzpcCs0fv63dxGoOFgplWRJiE0vj9eKIzMqpuhZLZrkgCVHMXkZfgJTEwJq2It7yhRhk_WMqEuBAsC_y76Unh6VRr64vVsZE5YIcdbAT1A/s1600/revisi+wbac.jpg" imageanchor="1" style="clear:left; float:left;margin-right:1em; margin-bottom:1em"><img border="0" height="320" width="305" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjRofqBc7S3d6HonK_1fdVVauKF2B0J-xRRrzpcCs0fv63dxGoOFgplWRJiE0vj9eKIzMqpuhZLZrkgCVHMXkZfgJTEwJq2It7yhRhk_WMqEuBAsC_y76Unh6VRr64vVsZE5YIcdbAT1A/s320/revisi+wbac.jpg" /></a></div><br />
<br />
Produk<br />
<br />
Budding Boys and Girls<br />
Magic Math<br />
Mom Don’t worry<br />
Produk-produk kreatif pelengkap<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgld6jHc_hzuY-FHln6SKDWL03POynm64cALZ5pYRLkncWOMIEK2QtsIFU1RdqoOB3gDPl4txXrCJ7VN_pQwEr1ECINbHc1853Fz1cbHk1xjwU0AKpA6ZS3Vr6_eQWO8tXY6YNVgrFWn_I/s1600/wbac.jpg" imageanchor="1" style="margin-left:1em; margin-right:1em"><img border="0" height="231" width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgld6jHc_hzuY-FHln6SKDWL03POynm64cALZ5pYRLkncWOMIEK2QtsIFU1RdqoOB3gDPl4txXrCJ7VN_pQwEr1ECINbHc1853Fz1cbHk1xjwU0AKpA6ZS3Vr6_eQWO8tXY6YNVgrFWn_I/s320/wbac.jpg" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Budding Boys and Girls<br />
<br />
Aku Anak Bersih<br />
Aku Anak Paling Disayang<br />
Aku Tahu Asal Muasalku<br />
Aku Suka Makanan Sehat<br />
Aku Berani Tidur Sendiri<br />
Gigiku Pasti Tumbuh<br />
<br />
<br />
Magic Math<br />
<br />
Tantangan Super (Cerdas Membandingkan)<br />
Ruang Labu Yang Menakjubkan (Cerdas Menghitung)<br />
Menjadi Besar dan Kecil (Cerdas Membedakan)<br />
Gudang Makanan Si Beruang Besar (Cerdas Mengelompokkan)<br />
Jam Di Tengah Hutan (Cerdas Mengenal Waktu)<br />
Kalung Indah Si Landak (Cerdas Menyusun)<br />
Pohon Kue Madu (Cerdas Mengenal Ukuran)<br />
Kerajaan Tikus Mondok Kecil (Cerdas Mengenal Ruang dan Arah)<br />
Hitungan Si Gurita Kecil (Cerdas Menambah dan Mengurangi)<br />
Rumah Baru Bunda Belalang (Cerdas Mengenal Bentuk)<br />
<br />
Mom Don’t Worry<br />
<br />
Monster Beralis Hijau (Cara Menghalau Rasa Takut)<br />
Si Raksasa Asing (Cara Berhubungan dengan Orang Asing)<br />
Mobil Kentang Kecil (Keselamatan di Jalan)<br />
Dokter Rakun Kecil (Yang Harus Dilakukan Ketika Terjadi Kecelakaan)<br />
<br />
<br />
Produk Pelengkap<br />
<br />
Sliding Book Math<br />
Sliding Book Reading<br />
Button Book Race Car<br />
Button Book Dinosaurus<br />
Creatifity Book Animals<br />
Creatifity Book Fruits & Vegetables<br />
Creatifity Book Shape<br />
Flash Card (50 English, 50 Indonesia)<br />
CD Interaktif<br />
<br />
<br />
Selling Point<br />
<br />
Disajikan dengan bahasa yang mudah, mengajarkan budi pekerti/etika tanpa menggurui.<br />
Pengetahuan tentang keamanan dan keselamatan untuk anak.<br />
Produk Spesial Untuk Balita.<br />
Dilengkapi Produk Pelengkap untuk Praktik.<br />
Sangat mudah dan aplikatif.www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-59171195372070995292011-07-07T04:16:00.001-07:002011-07-28T08:58:04.574-07:00Muhammad Teladanku<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiewROWkekYUx6z2KyhydNw0BfDOEBvqmOmB1GwiHGSMeqNl2pDmEvDNQsSK5IwDPKnr_AiBRmpCgww1wpBPf0n7nAxlFUZtP3ZgV1wvCRLpf3kKI9PtjjHNrVgdalCCldLxksQegoJc9w/s1600/mute11.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 226px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiewROWkekYUx6z2KyhydNw0BfDOEBvqmOmB1GwiHGSMeqNl2pDmEvDNQsSK5IwDPKnr_AiBRmpCgww1wpBPf0n7nAxlFUZtP3ZgV1wvCRLpf3kKI9PtjjHNrVgdalCCldLxksQegoJc9w/s320/mute11.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5626568106789427170" /></a><br />
<br />
By Eka Wardana<br />
<br />
<br />
Keistimewaan<br />
<br />
Inilah buku sirah nabawiyah pertama di Indonesia yang dikemas untuk anak-anak dengan bahasa dongeng.<br />
<br />
Mengenalkan keluarga kepada sosok teladan utama, Muhammad Saw.<br />
<br />
Kaya akan nilai-nilai akhlaq mulia, sejarah, seni dan kebudayaan Islam.<br />
<br />
Penuh dengan ilustrasi tangan yang unik, kreatif dan mendidik.<br />
<br />
Dilengkapi dengan ensiklopedi mini kartun, program interaktif dan poster.<br />
<br />
<br />
Tampilan Fisik<br />
<br />
Ukuran : 15 x 210 x 280 mm<br />
Terdiri atas 17 Jilid eksklusif.<br />
Total halaman sebanyak 1190 halaman.<br />
Sampul buku hard cover<br />
Kertas isi Art Paper 190 gr<br />
Diperkaya ilustrasi tangan yang unik kreatif,full color.<br />
<br />
Judul Per Jilid<br />
<br />
Kelahiran Rasulullah<br />
Masa Muda<br />
Menjadi Rasul<br />
Ketabahan<br />
Tanda-tanda Kemenangan<br />
Madinah Al-Munawwaroh<br />
Mempersembahkan Islam<br />
Perang Uhud<br />
Perang Khandaq<br />
Kemenangan di Khaibar<br />
Penaklukan Mekkah<br />
Teladan Ummat Manusia<br />
Rasul Penyayang<br />
Rasul yang dicintai<br />
Rasulullah berkisah<br />
Wafatnya Rasulullah<br />
Mutiara Pelengkap<br />
Ensiklopedia Muhammad Teladanku<br />
<br />
Untuk Siapa?<br />
Semua orang,<br />
<br />
Orang tua.<br />
Anak-anak.<br />
Para ilmuwan & intelektual.<br />
Para pendidik dari tingkat perguruan tinggi hingga taman kanak-kanak.<br />
Para mahasiswa dan pelajar.<br />
dsb.<br />
<br />
<br />
<br />
Apa Kata Mereka?<br />
<br />
"Gambaran mengenai kisah perjuangan dan keteladanan Nabi Muhammad Saw dalam buku ini disajikan dengan sangat menarik dan disusun dalam bahasa yang cukup sederhana. Ilustrasi gambar-gambarnya pun indah dan penuh aneka warna.” (Dr. Seto Mulyadi, Ketua umum Komnas Perlindungan Anak)<br />
<br />
"Melalui buku ini kita akan semakin akrab dengan anak-anak kita dan bersiap untuk menjadi tauladan bagi mereka." (Muhammad Arifin Ilham, Pimpinan Majelis Az-Zikra, Jakarta)<br />
<br />
"Ia bukanlah cerita bergambar seperti komik, bukan semata-mata rangkaian hikayat, tidak pula sekedar menyuguhkan kisah dialogis. Di atas lembaran-lembarannya terhampar suguhan informasi yang informatif dan tuntas dengan bahasa yang mudah dicerna serta enak untuk dibaca. Tidak saja mengisi otak dengan ilmu tetapi menggerakkan emosi serta rasa dengan cukup menyentuh." (Dr. Surahman Hidayat-- Direktur Shari’ah Consulting Centre)www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-23666543500400823212011-06-19T09:12:00.000-07:002011-07-07T07:00:03.919-07:00<a href="<a href="http://2become4.blogspot.com" target="_blank"><img width="200" alt=" catatan harian ibu " src="http://i243.photobucket.com/albums/ff300/femmyiswari/33.gif"/></a>"></a>www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-61865326424468993882011-06-17T09:11:00.000-07:002011-06-17T09:12:05.821-07:00SEKOLAH ORANGTUA "PSPA" BEKASIKatanya, Anak Adalah Anugerah <br /><br /> <br /><br /> Katanya, Anak adalah anugerah.<br /><br />Tapi, mengapa tak sedikit orangtua<br /><br />yang kerepotan mengendalikan anak?<br /><br /> <br /><br />Katanya, Anak adalah anugerah.<br /><br />Tapi, mengapa sebagian ayah<br /><br />Justru melemparkan tanggung jawab<br /><br />Perilaku anak hanya pada istrinya?<br /><br /> <br /><br />Katanya, Anak adalah anugerah.<br /><br />Tapi, mengapa sebagian ibu<br /><br />Yang memilih membesarkan anak secara penuh,<br /><br />Justru malah terlihat lelah dan stress menjalankannya?<br /><br /> <br /><br />Katanya, Anak adalah anugerah,<br /><br />Tapi, mengapa sebagian besar anak<br /><br />Justru dijatuhkan harga dirinya di rumah?<br /><br />Dengan disalahkan setiap hari<br /><br />Dan dimarahi 3x sehari (atau sehari 3x?)<br /><br /> <br /><br />Sebenarnya,<br /><br />Anak bisa patuh tanpa DITERIAKI<br /><br />senang berbuat baik tanpa DIMINTA<br /><br />Anak akan belajar tanpa DIPAKSA<br /><br />Anak dapat mandiri tanpa DIGURUI<br /><br />Anak punya ketahanan diri tanpa DIISOLASI<br /><br /> <br /><br />Orangtua Biasa, Memberitahu;<br /><br />Orangtua Baik, Menjelaskan;<br /><br />Orangtua Bijak, Meneladani;<br /><br />Orangtua Cerdas, Menginspirasi<br /><br /> (Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari)<br /><br /> <br /><br />Tahukah Anda:<br /><br />Sebagian masalah anak, orangtua sendiri yang jadi penyebabnya?<br /><br />Anak malas belajar, tidak mandiri dan tidak patuh pada orangtua,<br /><br />Orangtua sendiri yang jadi penyebabnya?<br /><br />Ikuti<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />Program Sekolah Orangtua PSPA<br /><br />Sebuah Program Terpadu tentang Pendidikan Anak untuk Memberdayakan Orangtua, Melejitkan Potensi Anak dan Membina Hubungan Berkualitas dengan Anak<br /><br /> <br /><br />Bersama<br /><br />Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari<br /><br />(National Master Trainer dengan pengalaman training<br /><br />di 16 Kota, 9 Propinsi di Indonesia)<br /><br /> <br /><br />“I thought that this is just another variant of parenting product like everyone else offered by motivational consultant or EO folks to attract parents who put concern on their children. But, really, all bless to the almighty God who had lead me to the course, the event was sooo deeply touching my very heart as a dad. All material are so highly motivating, easily understood and really practical based. Sometime we forgot that children are not ours. They are both Allah bless and His mandate for us to look after before returning back to Him in a original condition.”<br /><br />Hamzahritchi, Bandung<br /><br /> <br /><br />“Subhanallah, indah sekali hidup dengan anak kalau kita tahu ilmunya”<br /><br />Elly Faizah, Mojokerto<br /><br /> <br /><br />“Insya Allah saya berjanji di sini dan di hadapan Allah SWT saya akan jadi ayah yang shalih. Memberikan haq anak, sesuai perintah Allah & Rasul-Nya, sampai saya mati!”<br /><br />Ust. M. Ghazali, Ketua Ikatan Da’I Indonesia Wilayah Riau<br /><br /> <br /><br />“Saya akan benar-benar menyesal jika tidak datang ke acara ini.”<br /><br />Cheke Karai, Pelatih BKKBN, Makassar<br /><br /> <br /><br />“Dulu saya menganggap anak ini beban, sekarang saya anak ini memang anugerah. Saya dan istri merasa mendapat hidayah melalui PSPA atas pendidikan orangtua terhadap anak-anak”,<br /><br />Chairul, Karyawan Chevron Pacific Indonesia, Riau<br /><br /> <br /><br />“ “Sistematis, lugas, lucu. Dari awal hingga akhir tidak membosankan”,<br /><br />Rodhiatul Hasanah Siregar, Psi. Dosen Psikologi Universitas Sumatera Utara, Medan<br /><br /> <br /><br />Rasakan Indahnya Jadi Orangtua!<br /><br />Jadilah 1 Diantara Ribuan orang<br /><br />yang telah rasakan manfaatnya!<br /><br />==========================================<br /><br />TAHUKAH ANDA? Sebagian PERILAKU NEGATIF ANAK: tidak mandiri, tidak patuh dan membangkang orangtua, malas belajar,mudah marah, mudah rewel, konsumtif hingga malas ibadah dan rendah diri sesungguhnya ORANGTUA sendiri yang jadi PENYEBABNYA.<br /><br />Sebagian orang dewasa memang siap menikah, namun tidak disiapkan menjadi orangtua ketika menikah. Akibatnya saat menemukan kesulitan berinteraksi dengan anak, respon yang salah menyebabkan ANAK SEMAKIN REWEL, SEMAKIN SULIT DIATUR, SEMAKIN MEMBANGKANG dan akhirnya SEMAKIN menjadi BEBAN untuk orangtua.<br /><br />Temukan SOLUSINYA untuk anda merasakan keindahan menjadi orangtua dalam:<br /><br />PROGRAM SEKOLAH PENGASUHAN ANAK (PSPA)<br /><br />Sebuah pelatihan keorangtuaan terpadu pertama di Indonesia yang telah diselenggarakan di 14 Propinsi 33 kota di Indonesia KINI HADIR DI KOTA ANDA:<br /><br /> <br /><br />YUK, JADI AYAH TERBAIK UNTUK MENGHASILKAN GENERASI YANG BAIK....<br /><br />MARI, JADI IBU AMANAH YANG MENGHASILKAN<br /><br />GENERASI SHALIHAH<br /><br />BEKASI Sabtu-Minggu, 25-26 JUNI 2011<br /><br />Gedung BBPP (Depnakertrans)<br /><br />Jl. Guntur Raya No. 1 Bekasi<br /><br />Belakang GOR Bekasi (sebelah gd. Cevest)<br /><br />Host. Khanza Event Organizer<br /><br />Cp. Wiwik Endang: 0852.1080.6344<br /><br />Erna 085714066363<br /><br />Shinta 08158711236<br /><br /> <br /><br />INVESTASI :<br /><br />Rp. 400.000 ( Promo Pendaftaran sampai 20 April)<br /><br />Rp. 425.000 ( Daftar & Pembayaran 21 April s.d 20 Mei 2011)<br /><br />Rp. 450.000 ( Daftar & Pembaayran 21 Mei s.d 23 Juni 2011)<br /><br />REKENING<br /><br />No. Rek. BCA Cabang Kalimalang<br /><br />A.n. Wiwik Endang Winarsih : 230 168 9928<br /><br />No. Rek Permata Syariah Cabang AMDI Sunter<br /><br />A.n. Wiwik Endang Winarsih : 9700 954 38www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-37819882430938184422011-04-01T22:56:00.001-07:002011-04-01T22:56:38.620-07:00Apapun Kata Orang, Inilah Jalanku..Apapun Kata Orang, Inilah Jalanku..<br /><br /><br /><br />Mereka bilang kerudungku seperti nenek-nenek,<br /><br />padahal rambut mereka seperti daun kering melambai..<br /><br /> <br /><br />Mereka bilang jilbabku ketinggalan zaman,<br /><br />padahal tank-top mereka seperti koteka zaman batu..<br /><br /> <br /><br />Mereka bilang ucapanku seperti orang yang ceramah<br /><br />padahal rumpian mereka tak lebih indah dari dengungan segerombol lebah..<br /><br /> <br /><br />Mereka bilang cara berfikirku ”ketuaan”<br /><br />padahal umur kepala dua mereka tidak menjadikannya lebih dewasa dari seorang anak kecil berumur 5 tahun..<br /><br /> <br /><br />Mereka bilang tingkah polahku tidak enerjik,<br /><br />padahal laku mereka lebih menyerupai banteng seruduk sana-seruduk sini..<br /><br /> <br /><br />Mereka bilang dandananku pucat,<br /><br />padahal penampilan mereka lebih mirip dengan ondel-ondel<br /><br /> <br /><br />Mereka bilang aku nggak gaul,<br /><br />padahal untuk mengenal konspirasi saja mereka geleng-geleng..<br /><br /> <br /><br />Mereka bilang:<br /><br />aku sok suci<br /><br />aku tidak menikmati hidup<br /><br />aku nggak ngalir<br /><br />aku fanatik sok lebay<br /><br />dan sok bau surga..<br /><br /> <br /><br />Ku jawab:<br /><br />Ya, aku berusaha untuk terus mensucikan diri.<br /><br />Karena najis tidak pernah mendapatkan tempat dimanapun berada,<br /><br />meskipun letaknya di atas tahta emas.<br /><br /> <br /><br />Ya, aku tidak menikmati hidup ini.<br /><br />Karena hidup yang kudambakan bukan hidup yang seperti ini,<br /><br />yang lebih buruk dari hidupnya binatang ternak.<br /><br /> <br /><br />Ya, aku nggak ngalir.<br /><br />Aku adalah ikan yang akan terus bergerak,<br /><br />tidak terseret air yang mengalir sederas apapun alirannya.<br /><br />Karena aku tidak ingin jatuh ke dalam pembuangan.<br /><br /> <br /><br />Ya, aku fanatik.<br /><br />Karena fanatik dalam kebenaran yang sesuai fitrah adalah menyenangkan,<br /><br />dibanding fanatik dalam kesalahan yang fatrah (kufur)<br /><br /> <br /><br />Ya, aku memang sok lebay.<br /><br />Karena aku adalah manusia yang lemah yang terserang makhluk kecil macam virus saja tubuhku sudah ambruk,<br /><br />manusia yang bodoh yang tidak mengetahui nasib hidupku satu detik setelah ini,<br /><br />manusia yang serba kurang dan punya batas waktu yang ketika waktu itu habis aku tidak bisa mengulurnya ataupun mempercepatnya.<br /><br /> <br /><br />Ya, aku ingin mencium bau surga yang dijanjikan Tuhanku,<br /><br />yang baunya dapat tercium dari jarak ratusan tahun cahaya.<br /><br />Betapa meruginya orang yang tidak bisa mencium bau surga,<br /><br />karena itu menandakan betapa jauhnya posisinya dari surga…<br /><br /> <br /><br />Kullu maa huwa aatin qoribun<br /><br />Segala sesuatu yang pasti datang itu dekat…<br /><br />Manusia dibekali Islam dan Muhammad Sallallahu’alaihiwasallam sebagai pembawa huda dan haq..<br /><br />Manusia juga dibekali akal oleh Rabb Sang Pencipta..<br /><br />Namun, manusia diberi kebebasan memilih untuk hidupnya..<br /><br /> <br /><br />Dan, there is only one choice..<br /><br />Untuk itulah aku memilih jalanku.<br /><br />Memilih jalan hidupku Hidup yang aku dambakan.<br /><br />Mendamba apa yang telah dijanjikanNya..<br /><br />Janji yang tak akan pernah teringkari…<br /><br /> <br /><br />Whatever they said…<br /><br /> <br /><br />“Jika kamu menuruti kebanyakan manusia yang ada di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)” (Qs. Al-An’am 116). “Allah tidak akan mengingkari janji-janjiNya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Qs. Ar-Rum 6).<br /><br /> <br /><br /> <br /><br />~oleh Teuku Ghoffal Abu Nabiel~www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-55940649469837229062011-03-01T19:48:00.000-08:002011-03-01T19:52:35.527-08:00Seperti biasaHari ini seperti biasa dengan aktivitas yang biasa<br />Padahal ada segudang asa yang harus dikerjakan tanpa asa<br />Memohon kekuatan supaya diberi daya untuk selalu terasa<br />Tuk dapat melakukan kerja yang luar biasawww.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-14894668251938272072010-10-29T08:07:00.000-07:002010-10-29T08:14:21.525-07:00Dunia mulai menunjukkan eksistensi dirinya<br />Manusia pun tak kalah dengan kemauannya <br /><br />Hari demi hari terjadi silih berganti<br />Waktu demi waktu terasa tanpa arti<br /><br />Apakah ini yang dinamakan siksa dunia<br />Atau manusia yang sudah tak tahu apa arti dosa<br /><br />Hanya Allah SWT jua Yang Maha Mengetahui tentang sebuah rahasia yang akan terjadi<br />Manusia hanya mampu berbekal dengan keimanan yang hakiki<br /><br />* Robbana bimbinglah kami menuju jalan yang Engkau ridhoi<br /> Beri kami petunjuk untuk selalu istiqomah di jalanmu<br /> Amin amin Ya Robbal A'laminwww.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-78669761577862183402010-06-13T07:40:00.000-07:002010-06-13T07:57:46.788-07:00mengenangMendengar tilawah Quran Surat An naba, teringat papa<br />Dulu kira-kira 3 thn lalu, beliau senang diperdengarkan tilawah murottal ini......<br /><br />Serasa beliau masih ada di sisi keluargaku....<br /><br />Ingat dulu, kalo aq sedang sedih , beliau masuk ke kamarku dan hanya mengatakan...<br />"kenapa ta ?" , dalam bahasa verbal dan non verbal menampilkan empati beliau,dan kata-kata itu membuatku semakin menangis. bukan karena sedih tapi karena terharu dengan sikap papaku.....<br /><br />Atau dulu ketika aku minta sesuatu padanya, beliau hanya mengatakan,"memang perlu banget ya ?" . dari kalimatnya menampilkan sikap hati2 beliau untuk tidak melukai perasaan anaknya...dan keputusan ditanyakan dulu kepada si anak.Mmh sekarang aku semakin menyadari kebijaksanaan sikap papaku terhada anaknya, dan hal itu sangat membekas dalam diriku. Betapa kelembutan hat dan kata-katanya membuat anak semakin cinta kepada orang tuanya...<br /><br />Terima kasih ya Allah aq mendapat pelajaran berharga dari almarhum papa....<br /><br />Ya Allah lapangkanlah kubur papaku <br />Ya Allah ampunkanlah dosa-dosanya<br />Ya Allah tempatkanlah dia di dekat sisi-Mu<br />Ya Allah masukanlah papaku ke dalam jannah -Mu...www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-11314003052210427942010-05-08T09:11:00.000-07:002012-04-08T06:36:28.529-07:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhACGf_DQcrmdw1QJyH-TWQgKtGKh4gouFgdVZI5TVJMY_Y_sWqnTtm-V3ffpQon4Y3CwHyb7hcIWCIqwHwmstD4aL7iepqa8rltFrn00jLOlpV3U7P2m96pqPeP7a6yxWPUakGWfuaMrc/s1600/positif+parenting.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="83" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhACGf_DQcrmdw1QJyH-TWQgKtGKh4gouFgdVZI5TVJMY_Y_sWqnTtm-V3ffpQon4Y3CwHyb7hcIWCIqwHwmstD4aL7iepqa8rltFrn00jLOlpV3U7P2m96pqPeP7a6yxWPUakGWfuaMrc/s400/positif+parenting.jpg" width="75" /></a></div>
<br />
<br />
Setahun lalu ,saya membeli buku Muhammad Faudzil Adhim yang berjudul "Positif Parenting" di sebuah toko buku di bilangan jakarta timur. Memang menjadi kebiasaan saya ketika pergi ke toko buku, ketika menemukan buku yang memang saya butuhkan dan "nati akan saya butuhkan" selalu saya beli, walaupun dengan uang yang minim di kantong. Sehingga saya hanya berpikir , yang penting masih ada sisa untuk ongkos.....<br />
<br />
Buku tersebut pun saya baca kurang lebih 1 hari. Memang sejak mengenal dunia menulis blog di dunia maya, saya semakin menemukan informasi2 yang memang saya butuhkan dan menginspirasikan saya untuk menulis. Karena memang sudah lama setelah menikah saya jarang dan enggan untuk browsing dll. <br />
<br />
Singkat cerita, buku karangan bapak Faudzil Adhim ini begitu banyak membuka jaringan2 otak saya sehingga membentuk cabang2 yang membuat khasanah berpikir saya terbentang luas tak terhingga...Subhanallah..( bukan lebay loh...:)). Walaupun sebelumnya memang saya sangat tertarik untuk dunia beli membeli buku2, saking merasa semua buku harus saya miliki. walaupun dari buku2 yang sudah saya beli tersebut hanya 30 % yang saya baca serius.Sisanya saya pakai ketika ada sesuatu yang saya cari dalam buku tersebut sehingga tak repot2 pergi ke perpustakaan.<br />
<br />
Kembali dengan cerita membaca buku 'positif parenting'nya Faudzil Adhim, bahwa memang benar2 buku ini menginspirasi saya untuk melakukan banyak hal dalam hal sebagai seorang muslimah yang menjadi ibu bagi anak2nya dan istri bagi suaminya. Saya bersyukur kepada Allah telah memberikan jalan kepada saya dalam menemukan peluang2 yang luar biasa. Dengan tidak mengurangi rasa hormat pun, saya mengucapkan jazakallah kepada pak Faudzil Adhim, semoga allah memberikan barokah dan balasan kebaikan untuk bapak dan keluarga.....amin<br />
<br />
Antara lain :<br />
1. Menjadi orang tua yang memiliki kesadaran lebih dalam hal amanah yang Allah berikan berupa anak2 ....<br />
2. Memiliki kesadaran dalam hal bersikap terhadap anak2 yang dimilki, dan yakin akan ketentuan Allah akan berapapun jumlah anak dengan memiliki perasaan ikhlas tanpa beban sedikitpun<br />
3. Menyadari bahwa sebagai orang tua , adalah pelaku pertama dalam hal investasi, karena orang tua sebagai penanam modal sebuah peradaban manusia. Sehingga dalam menanam modal pun harus memiliki tauladan untuk anak2. Khusus untuk saya sebenarnya tentang televisi. Dalam buku ini jelas sekali tentang pengalaman beliau tentang mendidik anak tanpa televisi. Dan beliau memberikan gizi yang sangat banyak untuk investasi buku-buku untuk anak2nya....<br />
( Dan point inilah yang membuat pikiran saya terbuka lebar tentang arti investasi nilai / moral bagi anak-anak melalui buku2 bacaan yang bergizi ). Dan sekarang pun saya semakin yakin bahwa memang sedari dini anak-anak kita harus selalu diberi 'makanan otak' yang bergizi dalam bentuk buku-buku..... Hal ini pun yang membuat saya mencari tahu ttg 'buku2 yang bergizi" , dan akhirnya saya sampai pada titik keputusan yang saya sendiri dulu heran jika teman saya membeli buku paket sampai dengan angka "jutaan rupiah".Dan hal itu terjadi juga dengan diri saya, ketika mendapati perbincangan dengan seorang teman, yang memiliki buku ttg Rosululah yang membuat anak2nya tertarik untuk mendengar dan membacanya. Dan saya pun langsung merespon dan menanyakan dimana mendapatkan buku2 tsb dan meminta untuk mendatangkan orang untuk memperlihatkan buku tersebut kepada saya. Yang akhirnya saya membeli buku paket tersebut dengan paket2 tambahan lain seharga 5 juta keaatas. Wah saya sendiri seolah tak percaya , namun keinginan saya untuk berubah dalam hal pengasuhan dan investasi pemikiran, nilai dan moral anak yang membuat pikiran saya tentang manfaat buku2 tersebut untuk jangka yang panjang. Sehingga saya segera untuk bersikap dan berubah pola pikir. Sehingga saya berusaha mengejar ktinggalan2 saya dalam hal bacaan buku untuk anak. Memang sejak menikah dan memiliki anak pertama saya sering membeli buku anak2. namun kadang karena bahan kertasnya mudah robek, koleksi buku tersebut pun tak cukup awet. Namun setelah sekarang saya tahu manfaatnya dalam hal membeli buku paket yang terbuat dari bahan yang tak mudah robek, anak2 pun menjadi tahu cara membuka bukunya dan tidak mudah merobek bagian2 lembarnya.<br />
4. Setelah membaca buku ini , wawasan saya tentang dunia parenting terbuka lebar, dengan bergabung dengan dunia buku, bertemu orang2 hebat dalam hal pengalaman2 meraka tentang pengasuhan anak2, mindset yang semakin positif dll.<br />
5. Buku ini juga memberikan referensi tentang buku2 yang perlu dibaca untuk perluasan wawasan.<br />
6. Dan dengan membaca buku ini dalam satu hari kurang lebih tidak sampai 2 jam, membuat saya semakin percaya diri untuk dapat membaca cepat dengan tanpa ada rasa bosan terhadap isinya. Justru dengan kalimat2 yang mengalir dalam tulisan beliau semakin membuat saya untuk terus membacanya lembar demi lembar buku ini hingga selesai.<br />
<br />
Mudah2an memberikan inspirasi.....<br />
Wallahu 'alam bishowab</div>www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-19716281135304611082010-04-04T08:03:00.000-07:002010-04-04T08:17:30.240-07:00Kesadaranpengalaman masa lalu terpampang<br />Peristiwa yang lampau pun terkuak<br /><br />Kadang merasa mengapa hal itu menimpa<br />Berapa kekuatan yang harus terkumpul untuk memutus itu semua<br /><br />Namun aku pun tersadar<br />Bahwa ada maksud semua ini harus terjadi <br /><br />Yang merupakan rahasia Allah<br /><br />Mungkin tanpa ada pengalaman seorang manusia tak terpikir untuk berubah<br />Tanpa pengalaman mungkin manusia tak ingin menjadi lebih baik<br /><br />Ingin kuuntai beribu doa dan harapan untuk menguatkan tekad diri<br />Kupinta beribu keinginan untuk diberi kemampuan merubah diri<br /><br />Supaya tidak ada lagi , diri-diri yang lain yang akan menghancurkan turunan dirinys<br />Supaya memulai dengan diri-diri yang baru yang penuh semangat<br /><br />---<br />inspiring from seminar ""Mengungkap Rahasia Otak dan Meningkatkan Intelegensia Anak"www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-12794885545182633842010-04-04T07:42:00.000-07:002011-07-07T07:00:03.939-07:00Hari ini sasa ingin menangis, menangis dengan sejadi - jadinya. Sasa ingin menncurahkan segla asa yang ada dalam dirinya. Entah apa yang dipikirkan sasa , yang utama baginya adalah menangis dengan mencurahkan segala air mata yang ada di kelopak matanya. Sasa ingin mengeluarkan semua yang menjadi beban pikirannya. Dalam hatinya berkata dan mulutnya pun tak mampu mengucapkan kata. Hanya air mata lah yang menjadi kalimatnya . Untaian kalimatnya pun mengalir begitu deras dengan jernihnya. Sehingga sasa merasa nyaman olehnya.<br />====<br />Sebut saja sasa, bukan ajinomoto seperti nama sebuah penyedap masakan. Sasa lahir sebagai anak satu-satunya dalam keluarga R. Wiryo Pranoto. Dalam diri sasa mengalir darah biru, sebutan orang-orang kebanyakan. Sehingga layaknya bak putri raja yang selalu mendapatkan pengawasan ketat dari keluarganya. Sasa adalah anak yang berbakat, karena kesenangannya terhadap kepedulian sosialnya. Sasa juga memiliki orang tua yang peduli sebenarnya, namun entah kenapa sasa tumbuh menjadi anak yang merasa tidak mampu untuk mengungkan sebuah kata demi kata. Apalagi kalimat yang merupakan kebutuhan untuk dirinya sendiri. " Harusnya kamu jangan begitu sa , omonganmu itu jelek, ibu ndak suka, apalagi bu Suryo. Ibu melihat bu Suryo tidak suka dengan kata-katamu itu". Sejenak sasa mengingat peristiwa 10 tahun lalu, ketika dia sedikit mengoreksi sikap Haryo yang mengejek Nani yang memiliki kulit hitam. Padahal sebuah kewajaran karena Nani memang berayah seorang negro....<br /><br /><br />mmmh apalgi ya.....istirahat dulu ah<br />www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-61851171960654434312010-01-21T09:38:00.000-08:002010-01-21T09:39:20.228-08:00PUISI DAKWAHOleh: Ust. Aus Hidayat Nur<br /><br />Katakanlah, “Inilah jalanku, aku mengajak kalian kepada Allah dengan bashiroh, aku dan pengikut-pengikutku – mahasuci Allah, dan aku bukan termasuk orang-orang yang musyrik”.<br /><br />Jalan dakwah panjang terbentang jauh ke depan. Duri dan batu terjal selalu mengganjal, lurah dan bukit menghadang. Ujungnya bukan di usia, bukan pula di dunia tetapi Cahaya Maha Cahaya, Syurga dan Ridha Allah Cinta adalah sumbernya, hati dan jiwa adalah rumahnya<br /><br />Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabbmu,nikmati perjalanannya, berdiskusilah dengan bahasa bijaksana Dan jika seseorang mendapat hidayah karenamu Itu lebih baik dari dunia dan segala isinya…<br /><br />Pergilah ke hati-hati manusia ajaklah ke jalan Rabbmu<br /><br />Jika engkau cinta maka dakwah adalah<b>Faham</b><br />Mengerti tentang Islam, Risalah Anbiya dan warisan ulama<br />Hendaknya engkau fanatis dan bangga dengannya Seperti Mughirah bin Syu’bah di hadapan Rustum Panglima Kisra<br /><br />Jika engkau cinta maka dakwah adalah<b> Ikhlas</b><br />Menghiasi hati, memotivasi jiwa untuk berkarya Seperti Kata Abul Anbiya, “Sesungguhnya sholatku ibadahku, hidupku dan matiku semata bagi Rabb semesta” Berikan hatimu untuk Dia, katakan “Allahu ghayatuna”<br /><br />Jika engkau cinta maka dakwah adalah<b> Amal</b><br />Membangun kejayaan ummat kapan saja dimana saja berada yang bernilai adalah kerja bukan semata ilmu apalagi lamunan<br />Sasarannya adalah perbaikan dan perubahan, al ishlah wa taghyir Dari diri pribadi, keluarga, masyarakat hingga negara Bangun aktifitas secara tertib tuk mencapai kejayaan<br /><br />Jika engkau cinta maka dakwah adalah<b> Jihad </b><br />Sungguh-sungguh di medan perjuangan melawan kebatilan Tinggikan kalimat Allah rendahkan ocehan syaitan durjana Kerjakeras tak kenal lelah adalah rumusnya,<br />Tinggalkan kemalasan, lamban, dan berpangkutangan<br /><br />Jika engkau cinta maka dakwah adalah <b>Taat</b><br />Kepada Allah dan Rasul, Alqur-an dan Sunnahnya serta orang-orang bertaqwa yang tertata Taat adalah wujud syukurmu kepada hidayah Allah karenanya nikmat akan bertambah melimpah penuh berkah<br /><br />Jika engkau cinta maka dakwah adalah <b>Tadhhiyah,</b><br />Bukti kesetiaan dan kesiapan memberi, pantang meminta<br />Bersedialah banyak kehilangan dengan sedikit menerima Karena yang disisi Allah lebih mulia, sedang di sisimu fana belaka Sedangkan tiap tetes keringat berpahala lipat ganda<br /><br />Jika engkau cinta maka dakwah adalah <b>Tsabat,</b><br />Hati dan jiwa yang tegar walau banyak rintangan Buah dari sabar meniti jalan, teguh dalam barisan Istiqomah dalam perjuangan dengan kaki tak tergoyahkan Berjalan lempang jauh dari penyimpangan<br /><br />Jika engkau cinta maka dakwah adalah<b> Tajarrud</b><br />Ikhlas di setiap langkah menggapai satu tujuan Padukan seluruh potensimu libatkan dalam jalan ini, Engkau da’i sebelum apapun adanya engkau Dakwah tugas utamamu sedang lainnya hanya selingan<br /><br />Jika engkau cinta maka dakwah adalah <b>Tsiqoh</b><br />Kepercayaan yang dilandasi iman suci penuh keyakinan Kepada Allah, Rasul, Islam, Qiyadah dan Junudnya Hilangkan keraguan dan pastikan kejujurannya… Karena inilah kafilah kebenaran yang penuh berkah<br /><br />Jika engkau cinta maka dakwah adalah <b>Ukhuwwah</b><br />Lekatnya ikatan hati berjalin dalam nilai-nilai persaudaraan Bersaudaralah dengan muslimin sedunia, utamanya mukmin mujahidin Lapang dada merupakan syarat terendahnya , itsar bentuk tertingginya Dan Allah yang mengetahui menghimpun hati-hati para da’i dalam cinta-Nya berjumpa karena taat kepada-Nya Melebur satu dalam dakwah ke jalan Allah, saling berjanji untuk menolong syariat-Nya...www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7378898510674126824.post-20916807275023830042009-12-01T06:53:00.001-08:002009-12-01T06:53:44.167-08:00Bila hati gundah gulana<br />karena rasa yang sudah hampa<br /><br />pupus<br /><br />remuk redam<br /><br /><br /><br />Tetap tidak ingin merasakan kenyamanan<br />Dalam suasana penuh bencana yang tak kunjung reda<br /><br />Namun semua itu harus dijalani<br />semua itu harus dihadapi<br /><br />Sesak di dada tak kuasa ditahan<br />Air mata tumpahlah sudah<br /><br />yang sampai kini mengering , membuat rasa menjadi dingin<br />kering , datar, hampa.....<br /><br />ingin rasa dilawan semua yang bergejolak di alam suasana<br />harus kuredam dengan cara apa lagi.....<br /><br />Apakah harus terus diam membisu tanpa kata-kata<br /><br />berharap kondisi cepat berlalu,<br />berharap ada ombak yang menyisir kekotoran, kemunafikan, prasangka dan perangai buruk lain....<br />Ataukah harus ada badai yang meluluh lantakkan sehingga bersih sampai ke titik nol ....?<br /><br />000000<br /><br />oh....ini dunia nyata potret dalam masyarakat yang terkungkung dalam balutan ikatan negeri...*www.madrasahimpianhttp://www.blogger.com/profile/11563493286444121616noreply@blogger.com0